Wanita Murahan Vs Wanita Muslimah Dalam Kehidupan Sehari-Hari, Serta Hukum-Hukum Bagi Muslimah Dalam Hal Berpakaian, Bepergian, Berpenampilan, Bekerja, Ikhtilath, Tabarruj, Dan Berhubungan Dengan Laki-Laki Yang Bukan Mahromnya
Inilah suatu perkabaran yang teramat lumrah gerangannnya atas manusia, yang apabila seorang wanita murahan melangkah di muka bumi
dengan sekehendak hatinya tanpa aturan dan lagi tanpa berkesudahan
selama hidupinya. Tiadalah engkau hendak berkata bahwa ia adalah dari
golongan wanita kafir saja, melainkan adalah juga dari golongan muslim
itu sendiri yang mengikuti budaya kekafiran dan serta merta dalam
kesesatan yang nyata dalam kehidupan mereka.
Wanita Murahan Vs Wanita Muslimah Dalam Kehidupan Sehari-hari :
Hal Berpakaian
Wanita Murahan : Wanita murahan
dengan wanita kafir adalah sama, mereka berpakaian sedang pada
hakikatnya tiadalah ubahnya atas gerangan orang – orang wanita daripada
mereka itu seumpama hewan, hewan berpakaian sebagaimana bulu – bulu yang menyelimuti kulit mereka sedang pada hakikatnya mereka tetaplah telanjang sampai memperlihatkan kemaluan mereka.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :
"Ada dua kelompok termasuk ahli neraka,
aku belum pernah melihatnya: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti
ekor sapl, mereka memukul manusia dengan cambuknya,
dan wanita yang kasiyat (berpakain tapi telanjang baik karena tipis,
atau pendek yang tidak menutup semua auratnya), Mailat mumilat (bergaya
ketika berjalan, ingin diperhatikan orang) kepala mereka seperti punuk onta yang berpunuk dua.
Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya padahal bau surga
itu akan didapati dari sekian dan sekian (perjalanan 500 th)..(HR. Muslim 3971, Ahmad 8311 dan Imam Malik 1421).
Wanita Muslimah : katakanlah
kepada orang-orang yang benar lagi mengkehendaki kebenaran, wanita
manakah yang lebih baik gerangannya antara wanita muslimah dengan wanita
yang selainnya ?, niscaya mereka akan menjawab “wanita
muslimah”..karena mereka berpakaian seumpama makanan yang terbungkus
lagi awet semasa sisa jatah hidupnya
dan mereka tetap awet selama itu, sedang wanita yang selain daripada
itu tiadalah, oleh karena mereka seumpama makanan yang tiada terbungkus
dengan baik atau terbuka menurut kehendak mereka, sehingga apabila
makanan itu terbungkus dalam keadaan seperti itu akan segera membasi
lagi menimbulkan bau yang sangat busuk.
Firman ALLAH Ta’ala :
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ
لِبَاساً يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشاً وَلِبَاسُ التَّقْوَىَ ذَلِكَ
خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi `auratmu dan pakaian indah
untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang
demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
mudah-mudahan mereka selalu ingat. Al-A’raaf: 026.
Yaitu adalah pakaian yang menutupi aurat wanita
sebagaimana yang telah ALLAH dan Rasul-Nya tetapkan atas kamu, sedang
ALLAH melaknati wanita yang berpakaian yang selain daripada ketetapan
itu.
Keluar Rumah
Wanita Murahan : Wanita murahan
dengan wanita kafir adalah sama, adalah mereka mengkehendaki fitnah atas
sekalian manusia akan gerangan diri-diri mereka yang berkehendak keluar
daripada rumahnya yang tiada bersama bagi sesiapa yang menjadi mahrom
baginya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :
“Wanita itu adalah aurat, apabila dia keluar akan dijadikan indah oleh syetan.”(Shahih.HR Tirmidzi 1093, Ibnu Hibban dan At-Thabrani dalam kitab Mu’jmu1 Kabir.Lihat A1-Irwa’: 273).
Wanita Muslimah : Sesungguhnya wanita muslimah apabila ia hendak keluar, niscaya jikalaulah ia seorang istri hendaklah ia beroleh izin daripada suaminya
dan bepergian bersama mahromnya untuk melindunginya atau memberi rasa
aman atas dirinya dari sekalian kejahatan lagi fitnah manusia. Sedang
jikalaulah ia hanyalah seorang wanita lajang dan hendak bepergian maka
hendaklah ia bersama mahromnya atau hendaknya agar ia berdiam diri di
rumahnya.
Firman ALLAH Ta’ala :
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
"dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan
janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah
yang dahulu. Al-Ahzaab : 033.
Berpenampilan
Wanita Murahan : Wanita murahan
dengan wanita kafir adalah sama, dan adalah mereka berpenampilan
sebagaimana yang Iblis ajarkan atas mereka, agar kiranya mereka menampak-nampakkan auratnya
yang haram tampaknya bagi mereka dan atas sekalian manusia. Sedang
menunjukkan lekak-lekuk tubuh dengan berpakaian tipis maupun karena
ketat adalah suatu kesukaan hidup bagi mereka, oleh karena mereka wanita
murahan yang sesiapa yang berkehendak akan dia dengan segala apa-apa
yang ada pada dirinya itu niscaya adalah mereka akan bersuka ria
memberikannya bagi sesiapa yang mengkehndakinya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :
خَرَقَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا سِتْرَهُ أيَّمَا اِمْرَأَةٍ نَزَعَتْ ثِيَا بَهَا في غَيْرِ بَيْتِ
“Siapa saja di antara wanita yang
melepaskan pakaiannya (hijab yaitu tidak berjilbab dan tidak berpakaian
syar’I atau longgar) di selain daripada rumahnya, maka Allah Azza wa
Jalla telah mengoyak perlindungan rumahnya itu dari padanya.”
Wanita Muslimah : adalah mereka berpakaian tebal lagi longgar atau dengan pakaian yang tiada akan menunjukkan lekak-lekuk tubuh mereka,
sedang jilbab yang suci senantiasa melingkari atas wajah-wajah mereka
serta melebar panjang sampai pinggangnya. Oleh karena mereka hendak
membeli surga dengan menutupi auratnya didunia dengan nilai yang tiada
terbeli oleh manusia melainkan hanya dapat dibeli oleh sesiapa yang
berhak atas mereka yaitu suami-suami mereka semata. Sedang wanita
murahan itu adalah yang menjual auratnya dengan harga yang teramat murah
gerangannya yang bahkan sesiapapun dapat membeli akan dia.
Berjalan
Wanita Murahan : Wanita murahan
dengan wanita kafir adalah sama, mereka melangkahkan kedua kakinya
seraya melenggak-lenggokkan pinggulnya dihadapan manusia. Mereka
menghentakkan kakinya agar tampaklah gerangan perhiasan yang ia kenakan
dihadapan manusia.
Firman ALLAH Ta’ala :
وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ
لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ
جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Dan janganlah mereka memukulkan kakinya
agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu
sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung". An-Nuur: 031.
Atau seumpama sabda Nabi di atas yaitu
wanita mailat mumilat, wanita yang bergaya apabila berjalan agar manusia
cenderung untuk melihat gerangannya itu.
Wanita Muslimah : adalah mereka
berjalan bersama mahromnya apabila keluar daripada rumahnya dengan
menundukkan pandangannya lagi teramat takut fitnah dan akan sekalian
gerangan manusia.
Firman ALLAH Ta’ala :
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ
"Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya." An-Nuur: 031.
Bersolek
Wanita Murahan : Wanita murahan dengan wanita kafir adalah sama, mereka berhias lagi bertabarruj agar lebih menampakan keelokan rupa hingga wajah-wajah mereka.
Mereka berhias bukan pada suami-suami mereka atau yang seumpamanya,
melainkan adalah bagi seluruh manusia yang melihat akan gerangan
daripadanya.
Firman ALLAH Ta’ala di atas :
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
"dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan
janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah
yang dahulu". Al-Ahzaab : 033.
Wanita Muslimah : wanita muslimah
hanya berhias untuk suami – suami mereka saja, sedang pada yang selain
daripada itu (walau mahromnya) tiadalah melainkan sebagaimana ia yang
biasa.
Bekerja
Wanita Murahan : Wanita murahan
dengan wanita kafir adalah sama, dunia adalah surga yang nyata bagi
mereka sedang mereka senantiasa mencari uang, harta dengan segala
perhiasan dengan cara apapun didunia. Mereka berpakaian dengan
menampak-nampakkan auratnya, serta melenggak-lenggokkan pinggulnya
dihadapan laki-laki yang tiada halal baginya sampai ada yang merelakan
lagi menjual kemaluannya dengan uang dan harta yang sedikit. Astaghfirullah Hal Adzim..
Wanita Muslimah : sesungguhnya
wanita muslimah tiadalah mereka hendak bekerja, melainkan baginya
menjaga kehidupan akhiratnya adalah lebih utama daripada kehidupan
dunianya yang hanya sementara. Sedang apabila ia seorang istri niscaya
ia hanya berdiam diri dirumahnya dan lagi menjaga kehidupan akhiratnya
dengan menjaga rumah tangganya, anak-anaknya atau yang seumpamanya
karena telah ada baginya suami untuk menunaikan segala kebutuhan hidup
lagi segala barang kehendaknya.
Firman ALLAH Ta’ala :
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاء
بِمَا فَضَّلَ اللّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُواْ مِنْ
أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا
حَفِظَ اللّهُ
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi
kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka
(laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka
(laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.
Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta`at kepada Allah lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah
memelihara (mereka)."An-Nisaa’: 034.
Kecuali bagi wanita yang terpaksa
bekerja, karena ia bersendirian lagi dalam hidup sengsara dan sebatang
kara, karenanya dibolehkan poligami adalah hanya untuk mengangkat
derajat wanita yang sedemikian ini demi ibadah kepada ALLAH yaitu akan
kasih sayang sesama muslim atas hamba-hamba ALLAH wanita yang hidup
bersendirian, sedang ia dalam kesengsaraan yang nyata dan lagi yang
berkhidupan sebatang kara dan demi kesenangan hati mereka pula.
Ikhtilat
Wanita Murahan : Wanita murahan
dengan wanita kafir adalah sama, sedang berikhtilath adalah suatu
kesukaan bagi mereka, mereka berkumpul lagi bersuka ria dengan yang
bukan mahromnya serta merta merobek hijab lagi kesucian atas diri – diri mereka.
Wanita Muslimah : seorang wanita
muslimah tiadalah hendak berkumpul melainkan hanya dengan mahromnya
saja, dan ingatlah..bahwa sesungguhnya ALLAH Tabaraka wa Ta’ala melarang
bagi hamba-hamba ALLAH yang beriman laki-laki semasa Nabi untuk bersua
dengan para ibu setiap muslimin dan muslimah (Ummul Mukminin) atau
istri-istri nabi, melainkan hanya dari balik tabir :
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعاً فَاسْأَلُوهُنَّ مِن وَرَاء حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
"Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan)
kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir.
Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. "
Al-Ahzaab:053.
Bersendirian
Wanita Murahan : Wanita murahan dengan wanita kafir adalah sama, apabila mereka bersendirian niscaya mereka akan mengada-ngadakan sesuatu yang tiada bermanfaat bagi kebaikannya.
Wanita Muslimah : adalah mereka
lebih menyukai berkhalwat lagi beribadah kepada ALLAH dalam kesendirian
mereka, sedang bagi mereka..bahwa sesungguhnya..tiadalah mereka
bersednrian melainkan ada ALLAH yang senantiasa menemani.
Hubungan dengan laki-laki (non mahrom)
Wanita Murahan : Wanita murahan
dengan wanita kafir adalah sama, sedang mereka tiada pembatas antara
wanita yang satu dengan sebahagian laki-laki yang lain. Dan adalah
merupakan suatu kewajiban bagi mereka atas apa-apa yang disebut “pacar”,
sebagai upaya untuk permainan syahwat yang kotor oleh hatinya.
Firman ALLAH Ta’ala :
وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً
"Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan
yang buruk. Al-Israa’ : 032.
Dan sesungguhnya hubungan daripada mereka (berpacaran) itu, bukan hanya mendekati zinah melainkan adalah telah berzinah,
zinah syahwat dengan rayuan beserta sekalian tipu daya dalam hatinya,
zinah tangan dengan bergandengan, zinah mata tanpa hijab berpandangan
satu sama lain, zinah kaki karena berduaan melangkah menuju suatu tempat
yang mereka sebut “romantis”, atau zinah tubuh oleh karena mereka
berpelukan, hingga bahkan di penghujung daripada kesemua zinah
itu..bertemulah dua kemaluan yang diharamkan. Naudzubillahi Min Dzalik..
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :
Tercatat atas anak Adam nasib-nasibnya
dari perzinahan dan dia pasti mengalaminya, kedua mata zinahnya melihat,
kedua telinga zinahnya mendengar, tangan zinahnya memaksa / menggenggam
dengan keras/paksa, kaki zinahnya melangkah dan hatinya zinahnya
berhasrat/berharap dan kesemuanya dibenarkan oleh kelamin atau
digagalkannya. HR. Bukhari
Firman ALLAH Ta’ala tersebut di atas :
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ
"Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, An-Nuur : 031.
Wanita Muslimah : tiadalah mereka
hendak berduaan dengan laki-laki yang tiada halal baginya (Non Mahrom)
sedang mereka senantiasa terjaga daripadanya, melainkan hanya bagi seorang istri dengan suaminya
sedang yang sedemikian itulah suatu jalan yang lebih baik bagi kesucian
mereka. Dan ALLAH Tabaraka wa Ta’ala menyukai mereka, sebagaimana
mereka yang menyukai ketetapan ALLAH dan Rasul-Nya atas diri-diri
mereka.
Dan adalah aku beroleh perkabaran dari
seorang akhi dimasa-masa yang telah lalu sedang ia teramat beruntung
seumur hidupnya, ketika ia melamar seorang akhwat yaitu wanita yang suci
sedang wanita itu tiadalah pernah disentuh oleh seorang lelaki
sekalipun sebelumnya selain daripada mahromnya. Wallahi..sesungguhnya
gerangan wanita yang sedemikian itu berada dalam bilangan yang sedikit,
sedang bilangan yang sedikit itu niscaya ALLAH pertemukan dengan
bilangan yang sedikit pula.
Laki-laki yang sholeh dan wanita yang
sholehah yaitu para ahli syurga adalah dalam bilangan yang sedikit,
sebagaimana kegentaran hati iblis akan bilangan yang sedikit :
قَالَ أَرَأَيْتَكَ هَـذَا الَّذِي كَرَّمْتَ
عَلَيَّ لَئِنْ أَخَّرْتَنِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لأَحْتَنِكَنَّ
ذُرِّيَّتَهُ إَلاَّ قَلِيلاً
"Dia (iblis) berkata: “Terangkanlah
kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya
jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya
benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali yang sedikit
sekali”. Al-Israa’ 062.
Wallahu Ta’ala A’lam
Ya ALLAH..wahai Tuhan yang tiada
sesembahan selain Engkau, sesungguhnya manusia yang berada dalam Nikmat
lagi Rahmat-Mu adalah golongan manusia dalam bilangan yang sedikit,
maka Ya ALLAH..palingkanlah hati kami dari sekalian dosa lagi maksiat
yang Engkau murkai..dan tuntunlah hati kami menuju daripada golongan
orang-orang dalam bilangan yang sedikit.. dalam Nikmat lagi Rahmat-Mu.
Amiin..Amiin..Allohumma Amin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar